You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Mengusur Gang Setan, Menanam Asa Di Tanah Ombak

Administrator 07 September 2019 Dibaca 330 Kali

Menggusur Gang Setan, Menanam Asa di Tanah Ombak 

 

[KBR|Warita Desa] Sore itu, sekelompok anak usia enam hingga sepuluh tahun tengah tekun menundukkan kepala. Mereka bukan tengah bermain gawai, tapi tengah sibuk belajar melukis menggunakan cat air. Sesekali mereka bersitegang, berebut cat air. Yang lainnya melukis sembari berdendang.

 

Lokasi anak-anak bermain ini hanya sepelemparan dari pantai Padang, Sumatera Barat. Namanya Tanah Ombak.  Di Tanah Ombak puluhan anak-anak belajar dan bermain. Dari mulai membaca, menggambar, berpuisi dan bermain teater.

 

Kawasan ini  semula sangar dan dikenal rawan kriminalitas. Penduduk setempat bahkan memberi nama Gang Setan. Salah satu pendiri  tanah Ombak , Robby Wahyu Riyodi mengatakan, ini zona merahnya kota Padang.

 

“Kenapa dipanggil Gang Setan itu karena perilaku masyarakat di sini. Karena  tekanan-tekanan dari luar. Di sini inkubasi kejahatan. Segala macam kejahatan yang negatif ada di sini. Memang di sini zona merah kota Padang,” kata Robby.

 

Intimidasi pun datang menghampiri Robby yang pada 2014 lalu baru mulai berkiprah di Gang Setan.  Ancaman pembunuhan itu tak membuat Robby sebagai pendatang mundur. 

 

“Intimidasi itu kita rasakan. Saya pernah disidang sama 5 orang yang sedang mabuk. Kelompok pemabuk ini terus menerus selama kurang lebih 2 jam,” kenang Robby. 

 

 

Desma Rosalia yang kerap disapa Bu Des warga paruh baya yang lahir dan tumbuh besar itu menceritakan bagaimana anak-anak di kawasan itu tumbuh. Kultur yang penuh ancaman dan kekerasan sehari-hari mereka dapati. Namun semua berubah sejak Tanah Ombak didirikan.

 

“Anak-anak tuh ngomong kotor tuh kayak biasa-biasa aja. Tapi sekarang  sejak ada Tanah Ombak, alhamdulillah mereka sudah banyak berubah. Terus mereka sudah bisa mengerti  kalau yang ini misalnya tidak boleh dipegang mereka sudah tahu itu.  Karena mereka diajarkan di sini kalau ini punya orang tidak boleh main ambil. Kalau pengen sesuatu harus minta dulu harus tanya dulu,” katanya.

 

Di Tanah Ombak, sebelum bergabung anak-anak itu dibekali 3 aturan dasar. Tidak boleh berkata kotor, sopan, dan dilarang merundung teman. 

 

“Kita lebih menyasar pada pengembangan kreativitas anak-anak. Dengan mengajarkan dan  membuka ruang-ruang kreativitas lewat teater, musik, tari, menggambar,  juga menulis kreatif. Terakhir kita mencoba mulai memberikan skill-skill yang bisa memberikan profit di usia remaja mereka,” kata Robby.

 

Selanjutnya, Robby memotivasi anak-anak itu agar memiliki cita-cita. Impian atau cita itulah yang ditanamkan pada anak-anak Tanah Ombak.

 

“Semua orang itu punya daya dan sekarang tantangannya adalah apa kita mau berdaya atau tidak? Semuanya punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Percayalah bahwa kita tidak sendirian untuk melakukan hal-hal yang hebat. Kami percaya bahwasanya kalau kita berdoa bersama untuk mewujudkan sebuah mimpi Kami yakin bahwa  kita akan bisa mencapainya bersama,” ujar Robby.

 

 

Kini anak-anak itu memiliki beragam cita-cita.  Mulai jadi polisi, guru hingga pramugari. Rachel, yatim piatu kelas 3 SMA ini bercita-cita jadi pramugari. Ia juga bertekat menuntaskan jenjang pendidikan hingga sarjana.

 

“Cita-cita saya menjadi pramugari. Jadi ingin memperlancar komunikasi gitu. Tidak mau jadi nelayan. Harus lebih baik. Kalau misalnya orang tua cuma tamat SMA, saya harus tamat kuliah S1,” tegasnya.   

 

Podcast : https://m.kbrprime.id/saga

 

Oleh : Rony Sitanggang 

Editor : Friska Kalia

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%