You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1445 H PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MEMPERINGATI HUT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG KE-269, MAJU SEJAHTERA BERKELANJUTAN DIJIWAI KEBUDAYAAN DAN KEISTIMEWAAN

Harga Rempah-Rempah Melonjak Karena Corona

Administrator 09 Maret 2020 Dibaca 940 Kali

Hargotirto | Senin, 09/03/2020

[KBR|Warita Desa] Jakarta | Harga sejumlah rempah-rempah di pasaran khususnya jahe dan kunyit saat ini melambung.

Komoditas rempah tersebut ramai diburu masyarakat karena dipercaya dapat menangkal virus yang sedang menjadi ancaman yakni, virus corona tipe baru Covid-19.

Tak hanya harga meningkat, pedagang juga mengeluhkan menipisnya stok komoditas ini dari tingkat distributor.

Salah satu yang mengeluhkan kondisi ini adalah pedagang rempah-rempah di Pasar Karna Kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Suryati.

“Kalau kunyit ada juga kenaikan. Kalau biasanya Rp2.500 per kilogram, sekarang jadi Rp6.000, satu kilonya, dari petani. Jualnya Rp10 ribu per kilogram,” kata Suryati, Jumat (6/3/2020).

Sementara itu dilansir dari Antara News, harga jual jahe merah melonjak naik hingga Rp100 ribu per kilogram (kg) kg di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Pedagang jahe di pasar Senen, Haerudin Mustafa, di Jakarta, mengaku, sudah menjual rempah rempah ini dengan harga relatif tinggi karena banyaknya permintaan dari pembeli.

Ia juga mengatakan saat ini pasokan jahe di Jakarta mulai terbatas. Selain, jahe dan kunyit, komoditas rempah yang mengalami kelangkaan dan harganya meningkat adalah temulawak dan sereh.

Baca Juga : Tangkal Infodemik Corona, WHO Luncurkan Portal Indormasi Baru

Gerakan Minum Jamu


Ketua Umum Visi Indonesia Unggul (VIU) Horas Sinaga mengatakan pihaknya menjadi pihak yang mendorong gerakan minum jamu secara nasional merespons wabah virus corona baru atau Covid-19.

"Gerakan nasional minum jamu tradisional ini adalah upaya konkret menanggulangi ancaman virus corona. Implikasinya juga jelas bagi ekonomi rakyat," kata Horas Sinaga.

Sebelumnya hasil riset seorang peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya menyimpulkan tanaman jamu seperti temulawak dan kunyit bisa meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus termasuk corona.

Maka mengkonsumsi jamu-jamuan dinilai penting di samping juga menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makan makanan bergizi yang seimbang, hingga istirahat cukup dan tidak stres.

Oleh : M.Ridlo Susanto, Antara
Editor: Ardhi Rosyadi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%