You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1445 H PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MEMPERINGATI HUT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG KE-269, MAJU SEJAHTERA BERKELANJUTAN DIJIWAI KEBUDAYAAN DAN KEISTIMEWAAN

Jokowi Angkat Tujuh Staf Khusus Milenial, Ini Cerita Mereka

Administrator 25 November 2019 Dibaca 1.018 Kali

[KBR|Warita Desa] Staf Khusus Presiden bidang Perdamaian dan Toleransi, Ayu Kartika Dewi mengatakan, perdamaian bisa tercipta dari pemikiran kritis. Hal itulah yang selama ini ia perjuangkan bersama beberapa komunitas toleransi dan perdamaian besutan anak muda Indonesia.

Dengan pengalaman itu, ia berharap mampu memberi solusi-solusi bagi perdamaian di Indonesia.

“Kalau saya pribadi dan temen-temen percaya sekali bahwa kita penting untuk punya twenty first century skill, jadi ada 4 C mulai dari critical thinking, creativity, Communication, sama Collaboration. Nah kita percaya kalo orang-orang bisa berpikir kritis, Indonesia harusnya akan lebih maju. Dan karena saya peduli banget dengan perdamaian, kalau orang bisa berpikir kritis bisa berkolaborasi itu harusnya Indonesia bisa lebih damai. Jadi kalau kita ngomongin toleransi itu sebenernya engga jauh-jauh dari kemampuan orang berpikir kritis.” Ujar Ayu, di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

Ayu merupakan pendiri dari lembaga Sabang Marauke. Lembaga nirlaba itu berfokus pada toleransi, keberagaman dan perdamaian. Ketertarikannya pada perdamaian dimulai ketika ia mengikuti program Indonesia Mengajar 1.

Ayu mendapat tugas di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Menurut Ayu di tempatnya mengajar masih banyak anak-anak yang trauma akibat kerusuhan antaragama di Ambon pada 1999.

Dari situlah Ayu tertarik untuk menyemai perdamaian lewat gerakan lembaganya. Agar tidak ada lagi trauma berkepanjangan yang dirasakan generasi muda.

Pendidikan Berbasis Teknologi

Staf Khusus Presiden bidang Pendidikan, Adamas Belva Syah Devara mengatakan keinginannya untuk menjadikan semua bidang berbasis teknologi. Terutama menurutnya dalam hal pendidikan, Indonesia harus mulai menerapkan cara-cara baru agar tidak tertinggal dengan negara lain dalam pemanfaatan teknologi.

“Masing-masing dari kami juga punya rasa yang berbeda, Jadi kalau saya mungkin kemasannya pasti teknologi, inovasi. Karenakan sekarang disrupsi itu di semua sektor. Kalau saya di ruang guru tentunya di pendidikan. Dan mungkin ini kita juga harus berpikir, digital delivery of public services itu mungkin di bidang healtcare atau kesehatan, di bidang finance atau tax perpajakan dan yang lain. Mungkin kita bisa bantu untuk berpikir apa sih cara-cara barunya, apa sih pengaplikasian teknologi yang bisa kita lakukan di negara ini, jadi kita tidak tertinggal dari negara-negara lain.” Ujar Belva, di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

Belva yakin bahwa ia dan keenam rekannya mampu menarik perhatian kaum muda agar tidak apatis dengan politik dan mau ikut berkembang bersama.

“Rasanya tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya atau bahkan di negara-megara lain anak-anak muda seperti kita, masuk ke ring satunya istana. Dan ini merupakan suatu komitmen besar juga dari Bapak Presiden, bahwa anak-anak muda ini, anak-anak milenial ini juga harus ikut serta dalam kebijakan publik yang tadinya mungkin apatis sekarang tidak boleh apatis lagi gitu.” Ujar Belva.

7 Staf

Presiden Joko Widodo mengangkat tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial. Mereka adalah Ayu Kartika Dewi, Putri Indahsari Tanjung, Gracia Billy Mambrasar, Aminudin Maruf, Angkie Yudistia, Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Dari generasi milenial ini, Jokowi ingin mendapatkan gagasan-gagasan baru yang inovatif dan kreatif

“Cara-cara yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara kita. Saya juga minta mereka menjadi jembatan saya dengan anak-anak muda, para santri muda, para diaspora yang tersebar di berbagai tempat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

Jokowi menyebut bakal rutin berdiskusi dengan mereka. Namun, ketujuh stafsus milenial itu tidak bekerja penuh waktu bersamanya, lantaran mereka masih memiliki aktivitas di luar.

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya harian, mingguan, bulanan memberikan gagasan segar yang inovatif," tutur Jokowi.

Jokowi langsung mengenalkan ketujuh anak muda tersebut di Istana Merdeka, Ka

mis (21/11/2019). Ia mengklaim penunjukan ini tidak dilakukan mendadak, tetapi dipilih melalui proses yang cukup lama.

"Stafsus saya yang baru untuk bidang-bidangnya kerjanya berbarengan. Hanya tadi mbak Angkie khusus juru bicara bidang sosial. Saya tambahi tugas itu," ungkap Jokowi.

Baca Juga : Rencana Pembangunan Bandar Antariksa Pertama Indonesia di Papua

 

Berikut profil tujuh staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial:

1. Adamas Belva Syah Devara (29 tahun). Master dari Harvard University dan Stanford University. Pendiri sekaligus CEO Ruang Guru

2. Putri Indahsari Tanjung (23 tahun). Lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat. CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi. Anak sulung pengusaha sekaligus eks Menko Perekonomian Chairul Tanjung

3. Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun). Lulusan Harvard Kennedy School. CEO lembaga keuangan mikro PT Amartha

4. Ayu Kartika Dewi Wanita (36 tahun). Pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke. Master of Business Administration dari Duke University, Amerika Serikat

5. Gracia Billy Mambrasar (31 tahun). CEO Kitong Bisa yang berasal dari Papua. Lulus S2 Australian National University (ANU). Saat ini tengah menempuh pendidikan master di Oxford University

6. Angkie Yudistia (32 tahun). Penyandang disabilitas pendiri Thisable Enterprise

7. Aminuddin Maruf (33 tahun). Santri muda yang pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016

Jokowi juga menunjuk staf khusus lain. Beberapa nama merupakan staf lama yang diangkat kembali. Berikut daftarnya:

1. Ari Dwipayana (akademisi/staf lama)

2. Sukardi Rinakit (intelektual/staf lama)

3. Arif Budimanta (ekonom Megawati Institute)

4. Diaz Hendropriyono (Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia/staf lama)

5. Dini Shanti Purwono (politikus Partai Solidaritas Indonesia/ahli hukum lulusan Harvard)

6. M. Fadjroel Rachman (Juru Bicara Presiden)

Jokowi menyebut jumlah total stafsus dan asisten pribadinya adalah sebanyak 14 orang.

Oleh : Dwi Reinjani
Editor: Rony Sitanggang

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%