You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1445 H PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MEMPERINGATI HUT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG KE-269, MAJU SEJAHTERA BERKELANJUTAN DIJIWAI KEBUDAYAAN DAN KEISTIMEWAAN

BNPB : Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp 75 Trilyun

Administrator 30 Desember 2019 Dibaca 689 Kali

Hargotirto | Senin 30/ 12/ 2019

[KBR|Warita Desa] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana besar selama 2019.

Juru bicara BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai Rp75 triliun.

"Dari luas hutan dan lahan yang terbakar, World Bank sudah menghitung kerugian Karhutla tahun 2019 ini adalah Rp75 triliun," kata Agus saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Agus Wibowo menyebut, Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan luas hutan terbakar terbanyak.

Baca Juga : Awal 2020, PBB Buka Wadah Diskusi Global Tentang Masa Depan

Apalagi, Kalteng memiliki lahan gambut terbanyak dibanding wilayah lain yakni 95.941 hektare.

Secara keseluruhan, luas lahan terbakar di Indonesia selama 2019 sebesar 942.485 hektare, yang terbagi pada lahan gambut seluas 269.777 hektare dan lahan mineral seluas 672.708 hektare.

Dari jumlah tersebut BNPB mengklaim mengalami penurunan dibandingkan 2015.

"Kalau kita lihat dari luas terdampaknya ini perbandingan dengan tahun 2015, 2015 ada 2,6 juta hektare yang terbakar kemudian 2019 1 juta kurang luasnya. Jadi turun drastis," kata Agus.

Selain Karhutla, bencana besar lain yang juga menimbulkan dampak kerugian ekonomi yakni, banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,3 triliun, Sulawesi Tenggara dan Konawe Utara Rp1,1 triliun. Kemudian, gempa bumi Halmahera Selatan Rp6,27 Triliun.

"Sehingga jika ditotalkan kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana besar selama 2019 mencapai lebih dari R 80 triliun," pungkas Agus Wibowo

Oleh : Heru Haetami
Editor: Kurniati Syahdan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%