You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Virus Corona Melanda, Sejumlah Agenda Olahraga Difabel Terus Ditunda

Administrator 16 Maret 2020 Dibaca 551 Kali

Hargotirto


[Solider|Warita Desa] Bandung | Sejumlah atlet pralympic nasional Indonesia akan turun di Asean Para Games (APG) Filipina 2020. Mereka telah melaksanakan karantina sekitar satu tahun di Solo Jawa Tengah. Proses karantina dilakukan agar seluruh atlet mendapatkan latihan yang teratur dengan persiapan yang matang. APG Filipina semula akan digelar 18 sampai 24 Januari kemarin, namun tuan rumah mengundur hingga 20 sampai 28 Maret karena masalah teknis yang mengganggu persiapan. Dan kemudian ditunda lagi hingga waktu belum ditentukan karena wabah virus corona.

Dilansir dari berbagai sumber, data terbaru menyampaikan wabah virus Corona atau Covid-19 sudah menyebar di lebih dari seratus negara di dunia hingga saat ini. Virus yang pertama kali dideteksi di kota Wuhan provinsi Hubai negara Tiongkok pada Desember 2019 lalu, rupanya tidak menyurutkan semangat altet paralympic Indonesia menuju Asean Para Games (APG) Filipina 2020 yang terus dimundurkan.

Di Indonesia, pertama ditemukan warga yang terjangkit virus corona ini pada 1 Maret 2020. Secara resmi Presiden Joko Widodo menginformasikan dua warganya yang positifterjangkit virus covid-19 usai bertemu dengan warga negara Jepang. Juru Bicara untuk urusan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto telah mengumumkan lonjakan tiga belas kasus baru ditemukan dan saat ini ada sembilan belas orang yang terinfeksi virus corona di wilayah Indonesia.

Tidak hanya Asean Para Games (APG) Filipina yang tertunda. Ajang Paralympic Games atau Paralympiade 2020 di Tokyo pada Agustus mendatang pun terancan ikut ditunda. Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih menunggu informasi lanjutan dari pihak tuan rumah Filipina terkait jadwal APG 2020 ini.

Senny Marbun, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) ditingkat pusat menyampaikan, pihak NPCI Pusat sudah menerima surat dari NPC Filipina yang menginformasikan penundaan APG Filipina karena virus corona. Venue-venue yang akan digunakan dalam pelaksaan olahraga Asean Para Games di Filipina juga menjadi tempat isolasi adanya wabah ini.

Dalam surat yang diterimanya sekitar Februari lalu, NPC Filipina memang belum dapat memastikan jadwal pelaksanaan event olahraga tersebut. Keterangan yang disampaikan, pihaknya akan memberikan informasi kepastian pelaksanaan APG enam puluh hari sebelum penyelenggaraan.

Tanggapan Para Atlet ParalympicIndonesia TerkaitVirus Corona (Covid-19)

Kondisi karantina sejumlah atlet paralympic nasioanl yang akan diturunkan pada APG Filipina 2020, tidak menutup akses informasi tentang penyebaran wabah virus corona yang masih menjadi perhatian dunia.

Para atlet yang giat terus berlatih sesuai dengan cabang olahraga yang diikutinya, mereka dapat memaklumi penundaan pelaksanaan asean para games oleh pihak tuan rumah. Selain tetap melaksanakan latihan, mereka juga mendapatkan tahapan pemeriksaan kesehatan. Asupan gizi makanan, jam istirahat yang teratur serta anjuran kebersihan tangan dan menjaga kekebalan imun tubuh menjadi perhatian tersendiri para atlet agar selalu sehat.

Penyebaran virus corona yang dapat dipaparkan hanya dengan bersentuhan tangan atau sebatas bersalaman dengan penderita, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan corona diakses oleh para atlet. Baik secara pribadi maupun melalui intruksi panitia.

Secara umum, para atlet paralympic nasional memiliki tanggapan beragam terkait penundaan jadwal pelaksanaan event olahraga bagi difabel tingkat asean tersebut.

Baca Juga : Ini 24 Sektor Industri yang Dibebaskan dari Pajak Gaji Karyawan

Berharap APG Bisa Berjalan Tahun ini

Termasuk salah satu atlet senior paralympic nasional,Yadi Sopianyang akan turun di cabang olahraga catur masih tetap konsisten pada latihannya untuk mempersiapkan diri di ajang APG Filipina. Ia mengikuti setiap perkembangan informasi pelaksanaan APG yang tertunda sebab wabah virus corona.

“Ya, kita mengikuti saja. Mungkin ada pertimbangan yang harus di jaga,” kata Yadi.

Secara pribadi, Yadi memiliki harapanan agar wabah segera mereda dan teratasi,sehingga event olahragaasean para games tetap terlaksanakan di tahun ini.

Adjie HW, [14.03.20 10:40]
Dengan rasa optimis, ia menyampaikan masih ada kemungkinan untuk bisa dilanjutkan penyelenggaraannya walaupun dengan perlindungan tertentu selama event olahraga ini berlangsung.

Disampaikan lebih lanjut, dalam masa karantinanya selama ada penundaan pelaksanaan event dan maraknya penyebaran virus, porsi latihan yang diikuti tetap dan tidak ada pemangkasan harimaupun jam latihan. Tujuan dapat meraih prestasi terbaik menjadi pemicu semangat para atlet cabang olahraga catur atau yang sering disebut dengan olahraga otak.

Saat ditanyakan apakah semua atlet diwajibkan menggunakan masker, Yadi menjawab, dirinya tidak memakai masker. “Tergantung kebutuhan pribadi atletnya,” kata Yadi.

Manusiawi, Takut Terjangkit Virus Corona

Sedikit berbeda dengan rekan lainnya, DN (Inisial nama) atlet paralympic nasional yang akan tanding di cabang tenis meja kelas TT8 bagian Daksa ini enggan dituliskan nama aslinya. Alasan sederhana yang disampaikan wanita muda ini adalah, dirinya tidak mau di blow up identitasnya.

Terkait penundaan pelaksanaan event asean para games Filipina yang terus dimundurkan lagi lantaran penyebaran virus corona yang masih meluas, DN menjawabnya dengan singkat. “Manusiawi,” ucapnya.

Rasa takut terpapar virus corona juga dirasakan oleh para atlet paralympic, dan itu sesuatu hal yang sangat wajar. Di Indonesia sudah ada sekitar sembilan belas orang yang terjangkit virus mematikan ini. Meski demikian diakui DN, selama isu wabah corona meluas aturan dalam karantina tetap berjalan seperti biasa. Termasuk aturan jadwal latihan dari cabang olahraga yang diikutinya.

“Latihannya tetap dan tidak ada pengurangan jam latihan. Tetap berjalan seperti biasa,” pungkas DN.

Menjemukan dan Tidak ada Kepastian

Menurut Bayu Pangestu Aji, atlet cabang olahraga yudo mengatakan penundaan pelaksanaan asean para games yang terjadi hingga dua kali memang menimbulkan kejenuhan juga penurunan fisik. Kondisi tersebut dirasakan mengingat karantina pelatihan nasional (Pelatnas) sudah berlangsung satu tahun namun, belum ada kepastian tentang pelaksanaan event pertandingannya.

“Biasanya kalau mau pertandingan fisik ringan latihan santai karena badan harus ready, harus terhindar dari cedera,” papar Bayu.

Bayu Pangestu Aji, yang sudah dipersiapkan akan turun di cabang olahraga Yudo kelas 60 kilogram untuk klasifikasi difabel Netra atau Blind Yudo 60 Kg ini memahami penundaan pertandingan yang disebabkan oleh wabah virus corona. Latihan yang dijalaninya akan tetap bermanfaat untuk kesehatan fisik dan kesiapan dirinya menuju turnamen tingkat asean tersebut. Dirinya juga menyadari rasa jenuh yang kadang dirasakannya harus dapat diatasi hingga tidak mengurangi semangat dalam latihan.

“Harus tetap semangat latihannya,” tegas Bayu.

Harapan yang sama disampaikan Bayu, agar penyebaran wabah virus corona dapat teratasi dan setiap orang dapat mengantisipasi diri serta menjaga kondisi kesehatannya.

Merasa Sedikit Kecewa Karena Ditunda

Informasi wabah virus corona memang sudah menjadi bagian topik obrolan di kalangan atlet paralympic nasional. Menanggapi alasan mundurnya jadwal pelaksanaan asean para games Filipina karena wabah virus corona, Melin cukup memamahinya.

Disampaikan Melin, atlet cabang olahraga yudo bahwa latihan setiap harinya tetap berjalan. Namun, ada sedikit perubahan setelah diumumkan adanya penundaan pelaksanaan hingga waktu yang belum tentu ini. Sebelumnya, untuk atlet Yudo latihan dalam satu hari sebanyak tiga kali. Dengan adanya penundaan porsi latihan dalam satu hari menjadi dua kali.

“Sebenarnya merasa sedikit kecewa dengan pertandingan yang ditunda,“ kata Melin.

Rasa kecewanya tersebut lantaran waktu penundaan yang belum pasti ketentuannya hingga kapan. Harapannya, agar wabah virus corona segera berakhir dan pertandingan dapat dilaksanakan. Wanita muda berusia 22 tahun ini, sudah dipersiapkan untuk tanding di asean para games Filipina cabang olahraga Yudo kelas 57 Kilogram, dengan klasifikasi Blind Yudo 57 Kg.

“Saya tetap optimis dan berlatih terus hingga adanya kejelasan nanti,” tutur Melin.

Semangat para atlet paralympic I

Adjie HW, [14.03.20 10:40]
ndonesia di tengah ancaman meluasnya wabah virus corona patut diapresiasi. Mereka memiliki kesadaran dengan menjaga kesehatan dan prestasi yang tetap ingin dicapai. Memiliki harapan yang bernilai kemausiaan, wabah virus corona semoga dapat segera teratasi secara maksimal dengan peran semua orang. Bahkan dengan peran masyarakat di seluruh dunia.

Penundaan Kali Ketiga APG Filipina Masih Tentatif

Filipina memberi dua opsi terbaru terkait jadwal pelaksanaan Asean Para Games (APG) 2020. Perkembangan terbaru menginformasikan tuan rumah penyelenggara memberikan dua opsi pada negara-negara peserta APG, termasuk Indonesia, mengenai waktu penundaan berikutnya.

Opsi yang disampaikan kepada negara-negara peserta APG terbaru dari Filipina, berupa tawaran dengan jadwal mau digelar mulai 17 Mei atau dimulai pada 26 Mei mendatang?

Sebagai komite olahraga difabel di tanah air, NPCI telah melakukan rembug pendapat dengan seluruh atlet pelatihan nasional dan jajaran tim pelatihnya. Dari enam belas cabang olahraga yang mengikuti training camp (TC) di Solo sejak Mei tahun lalu, semua sepakat menyatakan ingin secepatnya dilaksanakan.

“Kami tetap harus menunggu jawaban dari negara-negara peserta lain juga,” imbuh Rima Ferdianto, Wakil Sekjen NPCI Pusat.

Opsi penyelenggaraan pada Mei yang ditawarkan Filipina sebagai tuan rumah, menyatakan yakin bisa mengontrol virus corona di negaranya. Penundaan kali ketiga ini memang masih tentatif. Namun demikian, para atlet terus konsisten berlatih dan optimis pada capaian hasil terbaik dengan berupaya mendapatkan gelar juara umum pada APG Filipina nanti.

Dikutip dari CNN Indonesia, Pejabat Pembuat Komitment (PPK) Kemenpora, Yayan Rubaeni menyampaikan, terkait dana anggaran yang harus dikeluarkan untuk APG Filipina tersebut sudah dipersiapkan pemerintah hingga bulan Maret ini. dengan pengunduran kali ketiga karena kejadiannya mendadak siklus penganggaran pemerintah belum menganggarkan.


Artikel inklusi lainnya bisa disimak di solider.id

Reporter: Srikandi Syamsi

Editor : AjiwanArief

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%