Hargotirto | Selasa [ 15/10/2019]
Serangkaian kegiatan digelar pemerintah setempat untuk memeriahkannya.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan, Pemkab Kulon Progo, Tri Wahyudi mengatakan rangkaian kegiatan peringatan hari jadi ke-68 Kabupaten Kulon Progo ini digelar sejak September hingga Oktober 2019 ini.
Puncak acara berupa upacara hari jadi akan dilaksanakan pada 15 Oktober 2019 di Alun-alun Wates dan akan diikuti seluruh pegawai, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), instansi vertikal, dan perangkat desa.
"Namun, sebelum itu, ada beberapa rangkaian acara yang akan digelar. Mulai dari ziarah ke makam Sultan Hamengku Buwono IX, Paku Alam VII, dan mantan bupati Kulon Progo serta dropping air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan," jelas Tri, Jumat (4/10/2019).
Rangkaian acara menurutnya sudah dimulai sejak 9 September 2019 lalu dengan diadakannya Turnamen Sepakbola (U-40) antar OPD dan BUMD.
Dilanjutkan Lomba Sapi potong dan Kambing PE di Kompleks Pasar Hewan Terpadu Pengasih pada 17 September 2019.
Kemudian ada agenda pameran pembangunan Kulon Progo, Manunggal Fair 2019 di Taman Budaya Kulon Progo dan Lapangan Pengasih pada 27 September sampai dengan 6 Oktober 2019.
Di samping itu juga ada kegiatan donor darah, even olahraga, dan lainnya.
Selain itu juga akan digelar pameran budaya Menoreh Art Festival pada 10-30 Oktober dengan beberapa macam agenda.
Di antaranya lomba permainan tradisional Nglarak Blarak, parade musik daerah, macapatan massal, festival padhang bulan, pagelaran wayang tiga kelir, art for children, sendratari Sugriwa Subali, gladen jemparingan nasional, dan lainnya.
Menoreh Art Festival digawangi oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo sebagai pelaksananya.
Tema peringatan hari jadi ke-68 ini menurut Tri adalah "Dengan inovasi kita wujudkan SDM unggul dan berkarakter menuju kemandirian Kulon Progo yang lebih maju".
Tema ini mendasarkan pada kehadiran Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon yang diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat dan membuka peluang usaha sehingga masyarakat tidak hanya jadi penonton.
"Masyarakat harus berpartisipasi aktif dengan memanfaatkan peluang dan multiplier effect yang muncul dari adanya bandara. Sehingga, muncul kegiatan ekonomi usaha barang dan jasa. Pemerintah mendorong inovasi masyarakat agar terwujud SDM unggul dan berkarakter," kata Tri.
Sumber berita : TRIBUNJOGJA.COM
Penulis: ing
Editor: Gaya Lufityanti