You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Revisi Aturan Bea Masuk Barang Kiriman Diapresiasi

Administrator 25 Desember 2019 Dibaca 1.571 Kali

Hargotirto | 25/ 12/ 2019

[KBR|Warita Desa] Langkah pemerintah mengubah ambang batas nilai impor barang kiriman yang bebas bea masuk mendapat dukungan banyak kalangan. Nilai impornya diturunkan dari semula 75 dollar AS menjadi 3 dollar AS atau sekitar Rp42 ribu.

Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112 Tahun 2018 tentang ketentuan impor barang kiriman yang mulai berlaku pada Januari 2020.

Ekonom INDEF Enny Sri Hartati menilai langkah tersebut akan menciptakan kesetaraan antara pelaku usaha daring (online) dan luring (offline). Pasalnya selama ini pelaku usaha luring juga dibebani sejumlah pungutan pajak seperi PPN dan PPh.

Enny yakin kebijakan itu tak bakal berdampak buruk terhadap pelaku usaha kecil menengah yang membutuhkan impor bahan baku. Sebab, bahan baku mereka biasanya disuplai oleh importir skala besar.

"Impor bahan baku tidak mungkin kurang dari 75 dollar atau kurang dari itu. Karena bahan baku itu kan biasanya impornya dalam skala ekonomis. Misalnya sekaligus dalam kontainer dan dilakukan impotir besar," kata Enny kepada KBR, Selasa (24/12/2019).

Enny menuturkan barang impor yang nilai jualnya sekitar 10 dollar mayoritas merupakan barang konsumtif bukan bahan baku.

Itu sebab, revisi ambang batas nilai impor barang kiriman bisa melindungi pengusaha lokal dari serbuan produk-produk impor.

Menurut Enny, peraturan serupa juga diberlakukan di banyak negara dengan tujuan memproteksi produk dalam negeri.

Baca Juga : Pemerintah Janji Selesaikan Proyek "Bali Baru" dengan Baik

Tiga komoditas dikecualikan

Selain menurunkan batas minimal harga impor barang kiriman, Kemenkeu juga merasionalisasi tarif pungutan pajak dalam rangka impor.

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi menjelaskan tarif pajak baru bakal diberlakukan di kisaran 17,5 persen dengan perubahan pada besaran PPh menjadi 0 persen.

Tarif sebelumnya berkisar 27,5 persen yang meliputi bea masuk 7,5 persen, PPN 10 persen dan PPh 10 persen.

"Itu semua secara umum diubah menjadi bea masuknya 7,5 persen, PPN 10 persen dan PPh-nya nol persen. Kecuali untuk tiga komoditas yang ikut tarif normal," ujar Heru kepada KBR, Selasa (24/12/2019).

Heru menyebut tiga komoditas dikecualikan dari aturan baru, yakni, produk tas, sepatu dan tekstil. Langkah ini diambil untuk melindungi perajin dan pengusaha lokal.

Tarif bea masuk untuk tas berkisar 15-20 persen, produk sepatu 25-30 persen dan tekstil 15-25 persen. Adapun untuk PPN, ketiganya dikenai 10 persen. Sementara pengenaan PPh besarannya bervariasi antara 7,5 hingga 10 persen.

Pelaku e-dagang, Bukalapak mendukung langkah pemerintah mengecualikan tiga komoditas dari rasionalisasi tarif pajak impor.

AVP of Public Policy and Government Relations Bukalapak Bima Lega mengatakan pelaksanaan aturan itu semestinya bisa membantu perkembangan usaha kecil menengah.

"Kami mendukung sepanjang aturan yang ditetapkan selaras dengan kebutuhan dan perlindungan industri dalam negeri," kata Bima melalui pesan singkat kepada KBR, Selasa (24/12/2019).

Oleh : Muthia Kusuma Wardani, Siti Sadida Hasfah, Heru Haetami
Editor: Ninik Yuniati

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp4,122,224,590 Rp4,158,431,349
99.13%
Belanja
Rp4,155,578,227 Rp4,444,723,966
93.49%
Pembiayaan
Rp286,292,617 Rp286,292,617
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp32,271,800 Rp29,418,509
109.7%
Hasil Aset Desa
Rp13,744,000 Rp13,422,000
102.4%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp47,919,114 Rp46,011,605
104.15%
Dana Desa
Rp1,753,053,000 Rp1,753,053,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp132,639,568 Rp165,202,430
80.29%
Alokasi Dana Desa
Rp977,512,298 Rp977,512,298
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp675,000,000 Rp675,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp342,051,660 Rp356,882,400
95.84%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp15,929,107 Rp15,929,107
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp120,000,000 Rp120,000,000
100%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp3,846,900 Rp0
100%
Bunga Bank
Rp8,257,143 Rp6,000,000
137.62%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,617,363,603 Rp1,743,006,576
92.79%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp2,383,229,424 Rp2,489,295,456
95.74%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp94,471,700 Rp123,567,600
76.45%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp5,468,500 Rp29,903,700
18.29%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp55,045,000 Rp58,950,634
93.37%