You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1445 H PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT MEMPERINGATI HUT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG KE-269, MAJU SEJAHTERA BERKELANJUTAN DIJIWAI KEBUDAYAAN DAN KEISTIMEWAAN

Tuli, Bahasa Isyarat dan Peluang Barista

Administrator 05 Desember 2019 Dibaca 1.429 Kali

Hargotirto

[Solider|Warita Desa]

Breadcrumb

Beranda -Bisnis -Tuli, Bahasa Isyarat dan Peluang Barista

 

BISNIS

Tuli, Bahasa Isyarat dan Peluang Barista

- 19 May 2019

Solider.id, Jakarta- Profesi barista menjadi peluang bagi Tuli untuk membuktikan bagaimana mereka mampu bekerja.

Minimnya akses di lingkup tenaga kerja bagi difabel merupakan kendala umum yang sampai saat ini belum diatasi. Difabel kerap masih dianggap tidak mampu mengerjakan suatu pekerjaan, seperti salah satunya difabel Tuli.

Difabel Tuli dianggap tidak mampu karena hambatan pendengaran mereka. Hal itu bisa kita temui ketika mendapat persyaratan-persyaratan yang mengharuskan calon pelamar benar-benar sehat secara jasmani dan rohani.

Berbagai perusahaan ataupun jenis pekerjaan masih dibalut paradigma soal kemampuan tubuh, bukan pada pemahaman bagaimana sistem kerjalah yang menyesuaikan dengan kebutuhan pekerja Tuli. Mereka belum begitu diterima maupun diakui oleh sistem lingkungan kerja.

Di sisi lain yang masih berkaitan adalah kendala fasilitas yang tidak akses bagi Tuli. Ada beberapa difabel Tuli yang bekerja, namun lingkungan dia bekerja tidak akses bagi mereka yang memiliki hambatan pendengaran.

Baca Juga : Dinkes: Pengidap HIV/AIDS di Bali Bertambah 100an per Bulan

Sebenarnya, ada berbagai alternatif model bagaimana suatu perusahaan atau pun jenis pekerjaan mempekerjaan Tuli. Seperti model yang digunaka oleh Starbucks, yang memberikan kesempatan bagi Tuli menjadi barista sebagai langkah pertama.

Langkah berikutnya, Starbucks memberikan pelatihan bagi difabel Tuli dalam jangaka pendek ataupun panjang. Pelatihan tersebut untuk memberikan pengalaman, megenalkan konsep kerja, kemandirian dan mampu beradaptasi.

Dilansir dari artikel di portal huffpost, Starbuck menjadi inspirasi karena membuka Kaffe pertamanya di Amerika Serikat yang mempekerjakan Tuli. Kaffe dikonsep penuh menyesuaikan dengan kebutuhan pekerja Tuli. Seperti sistem komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat.

Di kedai tersebut terdapat sekitar puluhan tenaga kerja Tuli, seperti Hoh. Di kedai, para pelanggan dilatih melalui melihat isyarat asl dan menulis agar bisa berkomunikasi dengan para barista, baik ketika memesan ataupun untuk berkomunikasi pada umumnya.

Hal tersebut ditunjukkan di sebuah video berdurasi pendek yang diunggah di Twitter. Video tersebut mendapat perhatian dari pengguna sosial media yang merespon positif. Di dalam video menggambarkan seorang pelanggan yang menunggu di depan pintu masuk kaffe yang kemudian disambut dengan sapaan isyarat.

Video juga menunjukkan suasana interior kaffe dengan nyala lampu neon dan tersedia counter matte untuk mengurangi cahaya berlebihan. Huruf tangan ‘Fingerspelling’ mengisyaratkan kosa isyarat "Starbucks" dipasang pada apron barista yang didesain seniman Tuli.

Dari pelayanan komunikasi, khusus dengar terbantu oleh gawai berukuran untuk memilih pesanan. Kaffe yang dikunjungi aktris pemenang Oscar, Marlee Martin ketika hari pembukaannya berlokasi di D.C. di dekat Universitas Gallaudet, sebuah institusi pendidikan terkhusus siswa-siswi Tuli.

Praktik di atas dapat menjadi percontohan bagi dunia usaha yang dapat memberikan peluang bagi difabel Tuli di Indonesia untuk bekerja. Baik dari segi penerimaan ataupun sistem kerja yang menyesuaikan dengan kebutuhan pekerja Tuli

Tertarik untuk artikel tema inklusi lainnya sila kunjungi solider.id

Reporter: Dina Amalia Fahima

Editor: Robandi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%