You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

BNPB : Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp 75 Trilyun

Administrator 30 Desember 2019 Dibaca 928 Kali

Hargotirto | Senin 30/ 12/ 2019

[KBR|Warita Desa] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana besar selama 2019.

Juru bicara BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai Rp75 triliun.

"Dari luas hutan dan lahan yang terbakar, World Bank sudah menghitung kerugian Karhutla tahun 2019 ini adalah Rp75 triliun," kata Agus saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Agus Wibowo menyebut, Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan luas hutan terbakar terbanyak.

Baca Juga : Awal 2020, PBB Buka Wadah Diskusi Global Tentang Masa Depan

Apalagi, Kalteng memiliki lahan gambut terbanyak dibanding wilayah lain yakni 95.941 hektare.

Secara keseluruhan, luas lahan terbakar di Indonesia selama 2019 sebesar 942.485 hektare, yang terbagi pada lahan gambut seluas 269.777 hektare dan lahan mineral seluas 672.708 hektare.

Dari jumlah tersebut BNPB mengklaim mengalami penurunan dibandingkan 2015.

"Kalau kita lihat dari luas terdampaknya ini perbandingan dengan tahun 2015, 2015 ada 2,6 juta hektare yang terbakar kemudian 2019 1 juta kurang luasnya. Jadi turun drastis," kata Agus.

Selain Karhutla, bencana besar lain yang juga menimbulkan dampak kerugian ekonomi yakni, banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,3 triliun, Sulawesi Tenggara dan Konawe Utara Rp1,1 triliun. Kemudian, gempa bumi Halmahera Selatan Rp6,27 Triliun.

"Sehingga jika ditotalkan kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana besar selama 2019 mencapai lebih dari R 80 triliun," pungkas Agus Wibowo

Oleh : Heru Haetami
Editor: Kurniati Syahdan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp4,122,224,590 Rp4,158,431,349
99.13%
Belanja
Rp4,155,578,227 Rp4,444,723,966
93.49%
Pembiayaan
Rp286,292,617 Rp286,292,617
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp32,271,800 Rp29,418,509
109.7%
Hasil Aset Desa
Rp13,744,000 Rp13,422,000
102.4%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp47,919,114 Rp46,011,605
104.15%
Dana Desa
Rp1,753,053,000 Rp1,753,053,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp132,639,568 Rp165,202,430
80.29%
Alokasi Dana Desa
Rp977,512,298 Rp977,512,298
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp675,000,000 Rp675,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp342,051,660 Rp356,882,400
95.84%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp15,929,107 Rp15,929,107
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp120,000,000 Rp120,000,000
100%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp3,846,900 Rp0
100%
Bunga Bank
Rp8,257,143 Rp6,000,000
137.62%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,617,363,603 Rp1,743,006,576
92.79%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp2,383,229,424 Rp2,489,295,456
95.74%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp94,471,700 Rp123,567,600
76.45%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp5,468,500 Rp29,903,700
18.29%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp55,045,000 Rp58,950,634
93.37%