You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Survey PISA : Anak Indonesia Tak Pandai Membaca, Rentan Kena Hoaks

Administrator 06 Desember 2019 Dibaca 1.443 Kali

Hargotirto | Jumat [06/12/2019]

[KBR|Warita Desa] Rata-rata anak Indonesia tak pandai membaca. Hal itu terungkap dalam laporan survei pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dirilis Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Selasa (3/12/2019).

Menurut laporan tersebut, kemampuan membaca pelajar Indonesia umumnya masih berada di level dasar, yakni di level 1 dari 6.

"Pembaca di level 1 bisa memahami arti harfiah dari kalimat-kalimat pendek, bisa memahami tema tulisan yang topiknya familiar dengan mereka," jelas laporan PISA.

Apabila dibandingkan secara global, kemampuan membaca anak Indonesia juga berada di peringkat 'bontot', yakni rangking ke-72 dari 77 negara.

"Pelajar di Kolumbia, Mesir, Indonesia, Montenegro, dan Maroko bisa memahami bacaan dari sumber tunggal, tapi cenderung lemah memahami bacaan dari banyak sumber (multiple-source reading)," jelas laporan PISA.

Baca Juga : Bea Cukai Selidiki Onderdil Moge Bekas di Pesawat Garuda

 


Lemah Membaca = Rentan Kena Hoaks

Laporan PISA menegaskan bahwa kemampuan membaca penting bagi anak. Dengan membaca, anak bisa memahami lingkungan sekitarnya, serta mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

Namun, bila tidak diasah dengan baik, kegiatan membaca bisa menyesatkan alih-alih mencerdaskan. Apalagi di era digital, ketika begitu banyak hoaks membanjiri internet.

Hal itu dijelaskan ahli statistik OECD Andrea Schleicher dalam laporan PISA 2018 Insights and Interpretations yang dirilis Selasa (3/12/2019).

"Dulu, pelajar mendapat penjelasan dari buku-buku resmi pemerintah, dan mereka bisa percaya itu sebagai satu-satunya sumber yang benar. Tapi sekarang, pelajar bisa menemukan jutaan penjelasan berbeda (di internet)," tulis Andrea dalam laporannya.

"Internet sudah menciptakan ruang yang sangat luas untuk penyebaran berita-berita palsu, yang bisa membentuk opini publik dan pilihan politik. Pernyataan yang 'meyakinkan' bisa dianggap sebagai kebenaran sekalipun tak punya basis fakta," jelas Andrea.

"Sekarang ini pelajar harus mampu menentukan sendiri penjelasan mana yang benar, mana yang salah, mana yang baik, mana yang buruk," jelasnya lagi.

Untuk mengatasi masalah itu, Andrea bersama OECD mendorong negara-negara supaya membuat kebijakan pendidikan yang membangun daya kritis pelajar.

"Pelajar harus mampu membaca teks yang rumit, membedakan mana informasi kredibel dan mana yang tak bisa dipercaya, membedakan fakta dan fiksi, serta berusaha mengembangkan lagi pengetahuan yang ada sekarang," tegas Andrea.

Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Sindu Dharmawan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%