You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Survey PISA : Anak Indonesia Tak Pandai Membaca, Rentan Kena Hoaks

Administrator 06 Desember 2019 Dibaca 1.678 Kali

Hargotirto | Jumat [06/12/2019]

[KBR|Warita Desa] Rata-rata anak Indonesia tak pandai membaca. Hal itu terungkap dalam laporan survei pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dirilis Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Selasa (3/12/2019).

Menurut laporan tersebut, kemampuan membaca pelajar Indonesia umumnya masih berada di level dasar, yakni di level 1 dari 6.

"Pembaca di level 1 bisa memahami arti harfiah dari kalimat-kalimat pendek, bisa memahami tema tulisan yang topiknya familiar dengan mereka," jelas laporan PISA.

Apabila dibandingkan secara global, kemampuan membaca anak Indonesia juga berada di peringkat 'bontot', yakni rangking ke-72 dari 77 negara.

"Pelajar di Kolumbia, Mesir, Indonesia, Montenegro, dan Maroko bisa memahami bacaan dari sumber tunggal, tapi cenderung lemah memahami bacaan dari banyak sumber (multiple-source reading)," jelas laporan PISA.

Baca Juga : Bea Cukai Selidiki Onderdil Moge Bekas di Pesawat Garuda

 


Lemah Membaca = Rentan Kena Hoaks

Laporan PISA menegaskan bahwa kemampuan membaca penting bagi anak. Dengan membaca, anak bisa memahami lingkungan sekitarnya, serta mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

Namun, bila tidak diasah dengan baik, kegiatan membaca bisa menyesatkan alih-alih mencerdaskan. Apalagi di era digital, ketika begitu banyak hoaks membanjiri internet.

Hal itu dijelaskan ahli statistik OECD Andrea Schleicher dalam laporan PISA 2018 Insights and Interpretations yang dirilis Selasa (3/12/2019).

"Dulu, pelajar mendapat penjelasan dari buku-buku resmi pemerintah, dan mereka bisa percaya itu sebagai satu-satunya sumber yang benar. Tapi sekarang, pelajar bisa menemukan jutaan penjelasan berbeda (di internet)," tulis Andrea dalam laporannya.

"Internet sudah menciptakan ruang yang sangat luas untuk penyebaran berita-berita palsu, yang bisa membentuk opini publik dan pilihan politik. Pernyataan yang 'meyakinkan' bisa dianggap sebagai kebenaran sekalipun tak punya basis fakta," jelas Andrea.

"Sekarang ini pelajar harus mampu menentukan sendiri penjelasan mana yang benar, mana yang salah, mana yang baik, mana yang buruk," jelasnya lagi.

Untuk mengatasi masalah itu, Andrea bersama OECD mendorong negara-negara supaya membuat kebijakan pendidikan yang membangun daya kritis pelajar.

"Pelajar harus mampu membaca teks yang rumit, membedakan mana informasi kredibel dan mana yang tak bisa dipercaya, membedakan fakta dan fiksi, serta berusaha mengembangkan lagi pengetahuan yang ada sekarang," tegas Andrea.

Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Sindu Dharmawan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp4,122,224,590 Rp4,158,431,349
99.13%
Belanja
Rp4,155,578,227 Rp4,444,723,966
93.49%
Pembiayaan
Rp286,292,617 Rp286,292,617
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp32,271,800 Rp29,418,509
109.7%
Hasil Aset Desa
Rp13,744,000 Rp13,422,000
102.4%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp47,919,114 Rp46,011,605
104.15%
Dana Desa
Rp1,753,053,000 Rp1,753,053,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp132,639,568 Rp165,202,430
80.29%
Alokasi Dana Desa
Rp977,512,298 Rp977,512,298
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp675,000,000 Rp675,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp342,051,660 Rp356,882,400
95.84%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp15,929,107 Rp15,929,107
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp120,000,000 Rp120,000,000
100%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp3,846,900 Rp0
100%
Bunga Bank
Rp8,257,143 Rp6,000,000
137.62%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,617,363,603 Rp1,743,006,576
92.79%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp2,383,229,424 Rp2,489,295,456
95.74%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp94,471,700 Rp123,567,600
76.45%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp5,468,500 Rp29,903,700
18.29%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp55,045,000 Rp58,950,634
93.37%