You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Imbas Wabah, Pendapatan UKM di NTB Turun Drastis

Administrator 27 Maret 2020 Dibaca 635 Kali

Hargotirto

[KBR|Warita Desa] Mataram | Pendapatan usaha kecil menengah (UKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turun drastis sejak Covid-19 mewabah.

Hal ini misalnya dirasakan Zaenab, salah satu pelaku UKM di NTB yang berjualan aneka makanan kering, tortilla, dan sambal khas Lombok.

Sebelum Covid-19 mewabah, Zaenab mengaku bisa mendapat hasil penjualan sekitar Rp18 juta-Rp25 juta per bulan. Tapi sekarang, penjualannya hanya sekitar Rp1 juta-Rp2 juta per bulan.

“(Usaha) yang jalan sepertinya pertanian saja, kalau UKM kita butuh pasar ya tidak bisa kemana-mana. Hampir 90 persen (penjualan menurun) karena yang tetap mengambil barang hanya yang dalam wilayah (NTB) saja, kalau yang ke luar daerah (NTB) memang tutup,” tutur Zaenab kepada KBR, Jumat (20/3/2020).

Menurut Zaenab, penjualannya menurun karena banyak jasa pengiriman barang dan reseller di luar NTB yang tutup, seperti di Batam, Surabaya, Kalimantan, dan Jawa Barat.

Penjualan produk UKM Zaenab ke ritel modern dan perhotelan juga melambat karena pariwisata sedang sepi.

Baca Juga : Jadi RS Darurat Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran Mulai Diaktifkan Senin Depan

Pemerintah Mesti Luncurkan Program Bantuan bagi UKM

Di tengah situasi wabah, pemerintah sudah semestinya meluncurkan program bantuan untuk UKM yang terdampak. Hal itu sudah dilakukan misalnya oleh pemerintah Korea selatan (Korsel).

Pada Kamis (19/3/2020), Presiden Korsel Moon Jae-In mengumumkan sudah menyiapkan paket bantuan keuangan senilai KRW50 triliun atau sekitar Rp64 triliun untuk UKM dan wirausaha skala kecil di negerinya.

Paket bantuan itu diberikan pemerintah Korsel dalam bentuk pinjaman berbunga rendah yakni 1,5 persen, ditambah skema pembayaran cicilan yang fleksibel.

Sedangkan di Indonesia, Presiden Jokowi memang sudah menggelar rapat-rapat terkait rencana pemberian insentif bagi UKM yang terdampak wabah Covid-19.

Namun, sampai Jumat (20/3/2020) pemerintah Indonesia belum mengumumkan kebijakan atau langkah spesifik terkait masalah ini.

Oleh : Zainudin Syafari, Adi Ahdiat
Editor: Ardhi Rosyadi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%