You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Mendikbud Nadiem : Pemuda Harus Inovatif dan Aktif di Kancah Global

Administrator 30 Oktober 2019 Dibaca 880 Kali

[KBR|Warita Desa] Dalam peringatan Sumpah Pemuda ke-91, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan harapannya untuk pemuda Indonesia.

"Pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional," ujar Mendikbud Nadiem, seperti dilansir Antara, Senin (28/10/2019).

Mendikbud Nadiem juga menegaskan pemuda Indonesia harus punya karakter moral dan kinerja yang tangguh, memiliki kapasitas intelektual, kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni.

"Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia," kata Mendikbud Nadiem lagi.

Baca Juga : Arben Cup III | Senin[29/10/2019] (1) Teganing 2 Vs Nganti A, (2) Sebatang Vs Tirto

Pemuda Indonesia Belum Seperti Harapan Nadiem

Pernyataan Mendikbud Nadiem jelas berisi harapan baik untuk Indonesia. Namun, harapan itu nampak masih jauh dari kenyataan.

Jangankan berinovasi atau "membuka pandangan ke luar batas dunia", hingga kini kebanyakan pemuda Indonesia tak kuasa mengakses pendidikan tinggi.

Menurut Statistik Kepemudaan Indonesia 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS), sampai tahun lalu persentase pemuda Indonesia yang tamat kuliah sangat sedikit.

Dari sekitar 63 juta anak muda Indonesia, mayoritasnya atau 34 persen merupakan tamatan SMA, diikuti 32 persen tamatan SMP. Sedangkan yang lulus kuliah hanya 9 persen.

Menurut data BPS yang sama, mayoritas pemuda Indonesia bekerja sebagai tenaga kasar dan tenaga jasa penjualan. Sedangkan yang bekerja sebagai tenaga profesional sangat minim.

Dengan begitu, di samping urusan inovasi, Mendikbud Nadiem tentu perlu memberi perhatian untuk masalah-masalah terkait ketimpangan pendidikan di Indonesia.

Oleh : Adhi Ahdiat
Editor: Agus Luqman

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%