You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN

Indonesia Negara Keempat Tertimpang di Dunia 

Administrator 09 Oktober 2019 Dibaca 294 Kali

[KBR|Warita Desa] Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto mengungkapkan, Indonesia menjadi negara urutan teratas yang tertimpang secara ekonomi di dunia. Indonesia menduduki peringkat keempat dunia, di bawah Thailand. Sedangkan peringkat nomor wahid ditempati Rusia, dan disusul India.

Di Indonesia, kata Bambang, terjadi ketimpangan yang sangat besar lantaran adanya konsentrasi aset nasional yang dikuasai oleh kelompok kecil terkaya. Ia mengatakan ada 10 persen orang yang justru menguasai 70 persen aset nasional. Artinya, 90 persen orang lainnya, hanya memperebutkan 30 persen aset nasional yang ada dan tersisa saja.

Baca juga: Tak Lekang oleh Zaman, Membumikan Gotong Royong Bersama Para Ibu

“Indonesia merupakan negara keempat tertimpang di dunia, yang pertama adalah Rusia, kedua India, ketiga Thailand dan keempat Indonesia. Memang bapak wakil presiden kalau dilihat dari menurunnya Gini Ratio memang benar, tapi Gini Ratio ini adalah ketimpangan yang relatif, sebetulnya kalau ketimpangan yang absolut artinya yang paling miskin dibanding dengan yang kaya ini semakin sangat timpang. Dengan kondisi bangsa yang sangat majemuk diperlukan akselerasi penurunan ketimpangan ini,” ujar Bambang, di Istana Wapres, Rabu (9/10/2019).

Lebih lanjut Bambang mengatakan, ketimpangan di Indonesia mencapai 0,39 persen, atau lebih besar dari Timur Tengah pada saat mengalami kondisi peperangan yang hanya 0,35 persen Gini absolut. Maka dari itu, kesenjangan di Indonesia dapat dilihat sangat jelas, salah satunya di Jakarta. Ia mengatakan di ibu kota ini kita dapat melihat orang terkaya sampai orang termiskin, dimana mereka berada dalam satu kawasan yang sama.

Tapi, kata Bambang, bukan berarti di negara-negara maju seperti Amerika Serikat tidak mengalami ketimpangan ekonomi juga, namun ketimpangan yang terjadi di Negeri Paman Sam dan Indoneaia sangat berbeda. Jika di Amerika Serikat orang miskin masih masih bisa menyewa rumah atau membeli mobil, berbeda dengan Indoneaia yang bahkan tidak dapat membeli beras.

Oleh karena itu, Bambang mengatakan Pemerintah ke depan harus menyasar kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, kebutuhan listrik hingga air untuk mengurangi kesenjangan. Selain itu harus ada juga pembangunan infrastruktur terarah, investasi meningkat untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, dan memberi jaminan sosial pada seluruh rakyat Indonesia.

 

Oleh : Dwi Reinjani 

Editor: Fadli Gaper 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,062,810,337 Rp3,045,165,886
100.58%
Belanja
Rp3,263,443,661 Rp3,450,134,136
94.59%
Pembiayaan
Rp414,968,250 Rp414,968,250
100%

APBDes 2022 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp27,462,600 Rp27,462,600
100%
Hasil Aset Desa
Rp17,272,000 Rp18,672,000
92.5%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp52,630,055 Rp35,736,925
147.27%
Dana Desa
Rp1,367,078,000 Rp1,367,078,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp137,467,219 Rp137,467,219
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,110,885,222 Rp1,110,885,222
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp341,863,920 Rp341,863,920
100%
Bunga Bank
Rp8,151,321 Rp6,000,000
135.86%

APBDes 2022 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,913,304,269 Rp2,030,268,339
94.24%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp439,944,492 Rp457,532,030
96.16%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp96,627,700 Rp130,884,800
73.83%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp249,192,200 Rp256,225,000
97.26%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp564,375,000 Rp575,223,967
98.11%