Hargotirto
[KBR|Warita Desa] Jakarta | Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang memperkirakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di seluruh Indonesia bakal terus meningkat.
"Dalam upaya menanggulangi wabah Covid-19 di Tanah Air, diproyeksi sampai empat bulan ke depan dibutuhkan sebanyak 12 juta APD," kata Menperin dalam siaran persnya, Jumat (27/3/2020).
“Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100 persen, bahkan 500 persen,” tuturnya lagi.
Menperin mengaku sudah memetakan potensi industri APD dalam negeri. Namun, ia belum mengungkapkan berapa banyak APD yang mampu diproduksi Indonesia per bulannya.
Menperin pun meminta industri tekstil agar ikut memberi dukungan.
“Selain industri APD, kami juga mendorong produsen tekstil di dalam negeri dapat ikut men-supply APD dan masker. Sebab, saat ini kita masih butuh cukup banyak dalam menghadapi penyebaran virus Korona di Indonesia,” kata dia.
Industri APD Lokal Kekurangan Bahan Baku
Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam mengungkapkan saat ini produksi APD dalam negeri terhambat karena masalah bahan baku.
Dalam siaran persnya, Khayam mengaku pihaknya sudah mengimpor bahan baku APD dari Cina sejak pekan lalu. Ia meminta pihak swasta agar turut membantu pengadaan bahan baku ini.
"Asosiasi Nonwoven Indonesia juga telah diminta untuk men-supply kekurangan bahan baku APD dan masker. Sehingga untuk memproduksi APD dan masker tidak ada lagi hambatan kebutuhan bahan baku,” kata Khayam.
"Bahkan BUMN tekstil juga, yaitu PT Industri Sandang Nusantara diminta untuk dapat mengambil peran dalam penanganan virus Covid-19 ini dengan memproduksi masker,” katanya lagi.
Meski sudah 'mendorong' berbagai pihak agar meningkatkan produksi APD, sampai sekarang Kemenperin belum mengumumkan target produksinya dengan jelas.
Sikap itu berbeda dengan Pemerintah Korea Selatan, yang mampu dengan tegas menyatakan bakal mengamankan stok APD dalam negerinya sebanyak 1,8 juta unit pada Maret 2020 dan 2,5 juta unit pada April 2020.
Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Sindu Dharmawan