Hubungan antara lingkungan hijau dengan kesehatan mental telah lama dikenal. Hal tersebut didukung pula oleh tokoh kedokteran yunani yang cukup terkenal yaitu Hippocrates. Beliau mengatakan bahwa ‘Berjalan adalah obat terbaik manusia’.
Pada abad 18, melihat pemandangan hijau yang menyenangkan adalah satu metode dalam pengobatan penyakit mental. Kekuatan alam yang menenangkan memang tidak pernah diperdebatkan. Hal tersebut menjadi alasan rumah sakit jiwa dibangun dengan dikelilingi olah lahan dan tanaman hijau yang ditata dengan baik.
Urbanisasi menjadi tantangan yang cukup besar bagi generasi sekarang. Perubahan lingkungan sosial dan fisik dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang. Studi menemukan bahwa risiko untuk beberapa penyakit mental utama meningkat karena kehidupan di kota dan lingkungan fisik perkotaan kemungkinan dapat meningkatkan tingkat stres dan memiliki efek negatif pada kesehatan mental.
Alam mempunyai daya tarik tersendiri. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kita dapat mengurangi stres secara signifikan hanya dengan melihat pemandangan alam dari jendela. Salah satu praktik tradisional yang mengadopsi green psychology adalah Shinrin-yoku atau “mandi hutan”. Shirin-youku adalah praktik tradisional Jepang yang terkait erat dengan terapi alam. Terapi ini mendorong peserta untuk berjalan dengan penuh kesadaran melalui hutan menggunakan kelima indra mereka untuk membenamkan diri di alam. Penelitian telah menunjukkan bahwa tindakan ini memiliki efek menguntungkan pada sistem kekebalan, kardiovaskular, dan pernapasan, serta dapat mengurangi hormon stres kortisol dan meningkatkan emosi secara keseluruhan. Penelitian Gillespie dan Chen (2018) juga telah menunjukkan bahwa melakukan 20 menit pengalaman alam akan secara signifikan menurunkan hormon stres dan tingkat emosi negatif.
Oleh: Listya
Sumber :