You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Penderita Stroke Meningkat, Ini 10 Langkah Pencegahannya

Administrator 31 Oktober 2019 Dibaca 777 Kali

[KBR|Warita Desa] Jumlah penderita stroke di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), peningkatan itu terjadi di hampir seluruh provinsi, dari Sumatra sampai Papua.

Di tahun 2013 rata-rata prevalensi stroke nasional adalah 7 permil. Tapi di tahun 2018, rata-ratanya sudah naik menjadi 10 permil.

Kemenkes menyebut penyakit stroke ini terkait dengan penyakit jantung koroner, diabetes, pola makan yang tidak sehat, obesitas, konsumsi rokok, serta alkohol.


Gejala Stroke: Senyum Tidak Simetris sampai Pusing

Menurut penjelasan World Health Organization (WHO), stroke adalah kondisi terganggunya pasokan darah ke otak. Kondisi ini umumnya terjadi karena ada pembuluh darah yang pecah atau tersumbat.

Efek stroke pun bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terluka. Dalam banyak kasus serangan stroke bisa menyebabkan kesulitan bicara, kelumpuhan anggota tubuh, bahkan sampai kematian.

Kemenkes memaparkan gejala stroke itu meliputi:

Senyum tidak simetris atau moncong ke satu sisi;Tersedak, sulit menelan atau sulit minum secara tiba-tiba;Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan;Tiba-tiba tidak bisa bicara, kata-katanya sulit dimengerti, bicara tidak nyambung;Kebas dan kesemutan separuh badan;Tiba-tiba rabun, pandangan satu mata kabur;Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya;Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar dan sulit koordinasi gerakan.

"Bila gejala tersebut muncul, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai melebihi periode 4,5 jam pasca terserang stroke," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arianie di situs resminya, Senin (28/10/2019).

Baca Juga : Arben Cup III | Memasuki Babak Semi Final | Ayo Dukung Tim Kesayangan mu


Stroke Bisa Dicegah dengan Gaya Hidup Sehat

Bukan hanya di Indonesia, penyakit stroke juga merupakan ancaman serius bagi masyarakat global. Menurut World Stroke Organization (WSO), saat ini satu dari empat orang di seluruh dunia berisiko terserang stroke.

Karenanya, bertepatan dengan Hari Stroke Sedunia yang diperingati tiap 29 Oktober, WSO mengajak masyarakat global untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap stroke.

WSO menjelaskan ada 10 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan stroke, yaitu:

Olahraga selama setengah jam tiap hari, lima hari per minggu;Diet sehat, perbanyak konsumsi buah dan sayur, kurangi makan daging;Berhenti merokok, 1 dari 10 kasus stroke terkait dengan asap rokok;Berhenti atau mengurangi minum alkohol, maksimal 1-2 gelas per hari;Penderita diabetes sangat berisiko terkena stroke, dianjurkan konsultasi rutin dengan dokter;Hindari depresi dan stress, 1 dari 6 kasus stroke terkait dengan kesehatan jiwa;Kontrol tekanan darah dengan pola makan sehat atau pengobatan medis, 50 persen kasus stroke terkait tekanan darah tinggi;Kontrol kolesterol dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, 1 dari 4 kasus stroke terkait kolesterol tinggi;Kontrol berat badan dengan pola makan sehat dan olahraga, 1 dari 4 kasus stroke terkait obesitas atau kelebihan berat badan;Cek kesehatan jantung, orang-orang dengan atrial fibrillation (detak jantung tidak teratur) 5 kali lebih berisiko terkena stroke, dianjurkan konsultasi rutin dengan dokter.

Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Agus Luqman

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%