Hargotirto | Kamis 26/12/ 2019
[KBR|Warita Desa] PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengantisipasi kepadatan penumpang arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga 5 Januari 2020. Khusus di Stasiun Pasar Senen, lonjakan penumpang arus balik diprediksi terjadi di atas tanggal 1 Januari 2020. Sementara untuk puncak arus mudik telah terjadi pada 21 Desember lalu.
Kepala Stasiun Pasar Senen Dananjaya menyatakan, pihak KAI mempersiapakan beragam fasilitas, seperti tambahan kursi tunggu sebanyak 620. KAI juga menyiapkan tambahan kereta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
"Yang pasti walaupun ada lonjakan atau tidak, semuanya kita sudah siapkan, sudah kita optimalkan. Baik itu dari pelayanan, dari jumlah rangkaian yang berangkat, kemudian pengamanan, semua kita sudah optimalkan dari tanggal 19 (Desember 2019) sampai 5 Januari (2020) begitu," kata Dananjaya ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/12/2019) siang.
Kepala Stasiun Pasar Senen Dananjaya merinci, selama masa angkutan Nataru, ada 27 kereta reguler dan 5 kereta tambahan yang disiapkan. Secara total, ada sekitar 411 ribuan kursi yang disediakan.
KAI memprediksi total penumpang selama masa Nataru 2019/2020 adalah sebanyak 1.347.763. Jumlah ini meningkat 7 persen dibanding 2018 sebanyak 1.245.307.
Sementara untuk pengamanan, ada 28 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri yang berjaga tiap harinya. Dananjaya mengimbau penumpang kereta tetap berhati-hati dan menjaga barang bawaannya selama di stasiun.
Baca Juga : Revisi Aturan Bea Masuk Barang Kiriman Diapresiasi
ASDP Merak Seberangkan 305 Ribu Penumpang ke Lampung
PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Merak telah menyeberangkan 305 ribu penumpang dari Pelabuhan Merak Banten menuju Pelabuhan Bakauheni Lampung sepanjang arus mudik Natal 2019. Penumpang tersebut terdiri dari pejalan kaki dan dalam kendaraan.
Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Solikin mengatakan, jumlah kendaraan yang menyeberang tersebut mencapai 61,6 ribu kendaraan, naik 6 persen dibanding musim libur Natal tahun lalu, yang jumlahnya sekitar 58 ribu kendaraan. Ia mengklaim tak ada penumpukan penumpang sepanjang musim libur Natal, pada 19 hingga 25 Desember 2019.
"Ada kenaikan 6 persen dibanding 2018. Puncak itu bukan tadi malam, tapi hari kedua atau ketiga, sekitar tanggal 20-21. Kami berharap ini, kan suasana libur Natal dan tahun baru, kami berharap terus konstan seperti ini," kata Solikin kepada KBR, Rabu (25/12/2019).
Solikin merinci, kendaraan yang diseberangkan ke Lampung tersebut terdiri dari 8.422 sepeda motor, 35.630 mobil, 2.473 bus, dan 15.239 truk. Adapun jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang ke Lampung sebanyak 41 ribu orang, atau turun 3 persen dibanding periode libur Natal tahun lalu.
Solikin berkata, ASDP Merak mengoperasikan 32 kapal per hari dari total 64 kapal yang siap beroperasi, sehingga ada 32 kapal lainnya menjadi cadangan di pelabuhan. Ia berkata, ASDP mengoperasikan kapal yang paling besar lebih dulu, dan menjadikan berukuran kecil sebagai cadangan.
Solikin menambahkan, ASDP juga menyiapkan 22 loket untuk penumpang dalam kendaraan untuk mencegah antrean panjang, yang terdiri dari 16 loket kelas reguler dan 6 loket kelas eksekutif. Sementara itu, pada penumpang pejalan kaki disiapkan 5 loket kelas eksekutif dan 12 kelas reguler. Ia berkata, penumpang juga bisa membeli tiket secara mandiri menggunakan vending machine, karena telah disiapkan 13 unit untuk kelas reguler dan 7 unit untuk eksekutif.
KNKT butuh 3-4 hari untuk investigasi kecelakaan bus Sriwijaya
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerdjanto membenarkan telah menurunkan tim investigasi dalam kecelakaan bus Sriwijaya di Palembang. Tim masih bekerja dan masih mengumpulkan bukti-bukti penyebab kecelakaan itu terjadi.
“Memang itu tugas KNKT untuk investigasi, tetapi juga Perhubungan Darat melakukan internal investigasi mereka, nah kita bareng-bareng jadi satu tim," kata Soerdjanto ketika dihubungi KBR, Rabu (25/12/2019).
Dari KNKT ada 4 orang yang terlibat di dalam tim.
"Mereka masih wawancara korban yang selamat
Kita belum tahu supirnya selamat atau nggak, belum ketahuan."
Menurut Soerdjanto tim investigasi kecelakaan bus Sriwijaya membutuhkan waktu 3 sampai 4 hari tergantung dari data-data yang didapat di lapangan.
Pada 23 Desember pukul 23.15 WIB terjadi kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan 26 orang meninggal dan 14 luka. Bus Sriwijaya jatuh ke dalam jurang sedalam 150 meter di kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Sampai saat ini tim Basarnas, KNKT dan Kementetian Perhubungan masih melakukan evakuasi dan investigasi atas kecelakaan tersebut.
Oleh : Dwi Reinjani, Dian Kurniati, Wahyu Setiawan
Editor: Citra Dyah Prastuti