You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Mengusur Gang Setan, Menanam Asa Di Tanah Ombak

Administrator 07 September 2019 Dibaca 483 Kali

Menggusur Gang Setan, Menanam Asa di Tanah Ombak 

 

[KBR|Warita Desa] Sore itu, sekelompok anak usia enam hingga sepuluh tahun tengah tekun menundukkan kepala. Mereka bukan tengah bermain gawai, tapi tengah sibuk belajar melukis menggunakan cat air. Sesekali mereka bersitegang, berebut cat air. Yang lainnya melukis sembari berdendang.

 

Lokasi anak-anak bermain ini hanya sepelemparan dari pantai Padang, Sumatera Barat. Namanya Tanah Ombak.  Di Tanah Ombak puluhan anak-anak belajar dan bermain. Dari mulai membaca, menggambar, berpuisi dan bermain teater.

 

Kawasan ini  semula sangar dan dikenal rawan kriminalitas. Penduduk setempat bahkan memberi nama Gang Setan. Salah satu pendiri  tanah Ombak , Robby Wahyu Riyodi mengatakan, ini zona merahnya kota Padang.

 

“Kenapa dipanggil Gang Setan itu karena perilaku masyarakat di sini. Karena  tekanan-tekanan dari luar. Di sini inkubasi kejahatan. Segala macam kejahatan yang negatif ada di sini. Memang di sini zona merah kota Padang,” kata Robby.

 

Intimidasi pun datang menghampiri Robby yang pada 2014 lalu baru mulai berkiprah di Gang Setan.  Ancaman pembunuhan itu tak membuat Robby sebagai pendatang mundur. 

 

“Intimidasi itu kita rasakan. Saya pernah disidang sama 5 orang yang sedang mabuk. Kelompok pemabuk ini terus menerus selama kurang lebih 2 jam,” kenang Robby. 

 

 

Desma Rosalia yang kerap disapa Bu Des warga paruh baya yang lahir dan tumbuh besar itu menceritakan bagaimana anak-anak di kawasan itu tumbuh. Kultur yang penuh ancaman dan kekerasan sehari-hari mereka dapati. Namun semua berubah sejak Tanah Ombak didirikan.

 

“Anak-anak tuh ngomong kotor tuh kayak biasa-biasa aja. Tapi sekarang  sejak ada Tanah Ombak, alhamdulillah mereka sudah banyak berubah. Terus mereka sudah bisa mengerti  kalau yang ini misalnya tidak boleh dipegang mereka sudah tahu itu.  Karena mereka diajarkan di sini kalau ini punya orang tidak boleh main ambil. Kalau pengen sesuatu harus minta dulu harus tanya dulu,” katanya.

 

Di Tanah Ombak, sebelum bergabung anak-anak itu dibekali 3 aturan dasar. Tidak boleh berkata kotor, sopan, dan dilarang merundung teman. 

 

“Kita lebih menyasar pada pengembangan kreativitas anak-anak. Dengan mengajarkan dan  membuka ruang-ruang kreativitas lewat teater, musik, tari, menggambar,  juga menulis kreatif. Terakhir kita mencoba mulai memberikan skill-skill yang bisa memberikan profit di usia remaja mereka,” kata Robby.

 

Selanjutnya, Robby memotivasi anak-anak itu agar memiliki cita-cita. Impian atau cita itulah yang ditanamkan pada anak-anak Tanah Ombak.

 

“Semua orang itu punya daya dan sekarang tantangannya adalah apa kita mau berdaya atau tidak? Semuanya punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Percayalah bahwa kita tidak sendirian untuk melakukan hal-hal yang hebat. Kami percaya bahwasanya kalau kita berdoa bersama untuk mewujudkan sebuah mimpi Kami yakin bahwa  kita akan bisa mencapainya bersama,” ujar Robby.

 

 

Kini anak-anak itu memiliki beragam cita-cita.  Mulai jadi polisi, guru hingga pramugari. Rachel, yatim piatu kelas 3 SMA ini bercita-cita jadi pramugari. Ia juga bertekat menuntaskan jenjang pendidikan hingga sarjana.

 

“Cita-cita saya menjadi pramugari. Jadi ingin memperlancar komunikasi gitu. Tidak mau jadi nelayan. Harus lebih baik. Kalau misalnya orang tua cuma tamat SMA, saya harus tamat kuliah S1,” tegasnya.   

 

Podcast : https://m.kbrprime.id/saga

 

Oleh : Rony Sitanggang 

Editor : Friska Kalia

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp4,122,224,590 Rp4,158,431,349
99.13%
Belanja
Rp4,155,578,227 Rp4,444,723,966
93.49%
Pembiayaan
Rp286,292,617 Rp286,292,617
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp32,271,800 Rp29,418,509
109.7%
Hasil Aset Desa
Rp13,744,000 Rp13,422,000
102.4%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp47,919,114 Rp46,011,605
104.15%
Dana Desa
Rp1,753,053,000 Rp1,753,053,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp132,639,568 Rp165,202,430
80.29%
Alokasi Dana Desa
Rp977,512,298 Rp977,512,298
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp675,000,000 Rp675,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp342,051,660 Rp356,882,400
95.84%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp15,929,107 Rp15,929,107
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp120,000,000 Rp120,000,000
100%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp3,846,900 Rp0
100%
Bunga Bank
Rp8,257,143 Rp6,000,000
137.62%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,617,363,603 Rp1,743,006,576
92.79%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp2,383,229,424 Rp2,489,295,456
95.74%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp94,471,700 Rp123,567,600
76.45%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp5,468,500 Rp29,903,700
18.29%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp55,045,000 Rp58,950,634
93.37%