Ada hal luar biasa yang akan diperankan oleh Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DIY di kancah nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia sejahtera di masa depan. Mengapa? Karena desa yang secara geografis terletak di wilayah Pegunungan Menoreh tepatnya di sebelah Barat Laut Waduk Sermo Kulonprogo ini resmi menjadi Pilot Project Nasional Pengembangan Desa Sejahtera yang diprakarsai oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM), Pemkab Kulonprogo dan Desa Hargotirto. Di desa ini dikembangkan “Rumah Pintar” berbasis pada perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan dan sumber ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan ini dijabarkan dalam lima program, yakni Indonesia Sehat, Pintar, Kreatif, Hijau dan Peduli yang diharapkan kelimanya dapat berjalan sinergis. Lima program yang selanjutnya menjadi lima pilar terwujudnya desa sejahtera ini sebelumnya telah diluncurkan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono selaku Ketua Umum SIKIB. Menurut Ketua I SIKIB, Ny. Djoko Suyanto pada saat audiensi dengan Rektor UGM Prof. Dr. Ir Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D di Yogyakarta, Senin (25/1) lalu, desa mandiri nantinya akan diarahkan pada program pemberdayaan di lima pilar tersebut dengan melibatkan peran serta masyarakat dan pendampingan dari institusi terkait termasuk dari mahasiswa KKN PPM UGM. Pemilihan Desa Hargotirto sebagai pilot project ini lebih didasarkan pada potensi yang dimiliki
selain persoalan yang menyelimuti desa seluas 14.713,370 ha dan berpenduduk 8.337 jiwa tersebut. Berdasarkan data Profil Desa, Hargotirto yang secara administratif dibagi menjadi 14 pedukuhan, 30 RW dan 70 RT, saat ini memiliki perkebunan rakyat seluas 3.961, 865 ha dengan potensi pendukung Waduk Sermo. Di wilayah yang sebagian besar berbukit sampai bergunung dengan ketinggian antara 500 – 100 m dpal ini memiliki tanah yang subur karena didukung oleh curah hujan 2.100 mm/tahun dan temperatur antara 23 -28º C. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani/peladang dan pengrajin gula kelapa. Total jumlah
keluarganya ada 1.932 KK dengan jumlah penduduk yang bekerja 1.665 jiwa. Jumlah pencari kerja 4.010 jiwa terdiri dari 1.964 laki-laki dan 2.046 perempuan. Potensi yang dimiliki oleh Desa Hargotirto terkait dengan pengembangan program Indonesia Sehat antara lain: Posyandu 16 kelompok dengan cakupan 480 anak, Yandu Lansia 14 kelompok dengan cakupan 240 orang, Desa Siaga 1 kelompok dengan sasaran seluruh ibu hamil, UKS 9 kelompok dengan cakupan seluruh siswa SD, Tabungan Ibu Bersalin 1 kelompok,
Persatuan Dukun Bayi Terlatih 1 kelompok. Dalam pengembangan program Indonesia Pintar, potensi yang dimiliki Desa Hargotirto
antara lain: Bina Keluarga Balita (BKB) 4 kelompok, PAUD 14 kelompok yang dua di antaranya sudah memiliki gedung sendiri, TK Swasta (TK ABA) 4 sekolah dengan total peserta didik 120 anak, SD Negeri 8 sekolah dengan total siswa 593 dan guru 48. SMP 1 sekolah, Kejar Paket A 1 kelompok, TPA 19 kelompok, Keaksaraan Fungsional (Program Pemberantasan Buta Huruf) 1 kelompok, Sekolah Lapang (Pendidikan Ketrampilan Praktis Pertanian dan Pertukangan dari Kementerian Kesehatan & UPFMA) 1 kelompok, Training Siaga Bencana (Pendidikan Tangguh Siaga Bencana oleh Yayasan Damar & UNDP) 1 kelompok. Selanjutnya dalam pengembangan program Indonesia Kreatif, Desa Hargotirto memiliki potensi berupa produksi gula kelapa yang dikerjakan oleh hampir seluruh warga, budidaya ikan air tawar dan keramba 100 orang, peternakan kambing Etawa 20 orang, peternakan kambing lokal 1.115 orang, peternakan sapi 10 orang, peternakan ayam 1.995 orang, produksi makanan tradisional 50 orang, produksi tempe 10 orang, budidaya jamur 5 orang, program PNPM Mandiri Pedesaan 1 unit. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 1 unit, industri kerajinan dan pertukangan 40 orang, dan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) 14 kelompok.
Sementara dalam pengembangan program Indonesia Hijau, Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain: upaya pelestarian hutan negara yang dilakukan oleh semua warga, budidaya durian lokal 15 orang, budidaya kakao (coklat) oleh hampir seluruh warga, produksi pupuk organik 200 org, perkebunan dan pertanian organik 50 orang serta perkebunan salak pondoh 10 orang. Sedangkan dalam pengembangan program Indonesia Peduli, Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain : kelompok arisan/pengajian/tahlilan/yasinan dll di 14 pedukuhan, Program Penanggulangan Kemiskinan di Pedesaan (P2KP) 1 kelompok, Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 14 orang, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja 1 kelompok, Bina Keluarga Remaja (BKR) 1 kelompok, pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah 5 jenis kesenian (wayang kulit, karawitan, tari topeng, kethoprak dan jathilan), serta desa tangguh bencana 1 kelompok.
Agar potensi desa yang dimiliki benar-benar dapat menghantarkan Desa Hargotirto untuk menjadi Desa Sejahtera sekaligus desa percontohan bagi desa-desa seluruh Indonesia dapat terwujud, sangat dibutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang dengan melibatkan lintas sektor selain membangun jaringan kemitraan dengan pihak lain. Juga dibutuhkan kepedulian dan partisipasi masyarakat yang tinggi agar program-program yang dilaksanakan dapat berjalan sukses. Tidak kalah pentingnya, upaya pendampingan terhadap semua kegiatan pendukung lima pilar baik oleh LSM, Perguruan Tinggi maupun oleh mahasiswa KKN.
Melalui semangat dan kerja keras pemerintah desa bersama masyarakat dan keluarga sasaran yang didukung oleh LSM, tokoh formal dan informal serta pemuda dan ulama, kita dapat meyakini bahwa Desa Hargotirto dapat mengemban tugas yang tentu saja tidak ringan tersebut. Pemda Kulonprogo tentu tidak akan tinggal diam dengan program yang sifatnya nasional tersebut. Apalagi dengan semangat dan etos kerja “Tirta Marga Saras” dan “Membangun Desa Menumbuhkan Kota” Bupati Kulonprogo beserta aparatnya telah bertekad mewujudkan cita-cita mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang berimbas pada kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian keluarga. Sesuatu yang sejalan dan sinergis dengan tujuan SIKIB itu sendiri, yakni untuk mewujudkan desa sejahtera.
selain persoalan yang menyelimuti desa seluas 14.713,370 ha dan berpenduduk 8.337 jiwa tersebut. Berdasarkan data Profil Desa, Hargotirto yang secara administratif dibagi menjadi 14 pedukuhan, 30 RW dan 70 RT, saat ini memiliki perkebunan rakyat seluas 3.961, 865 ha dengan potensi pendukung Waduk Sermo. Di wilayah yang sebagian besar berbukit sampai bergunung dengan ketinggian antara 500 – 100 m dpal ini memiliki tanah yang subur karena didukung oleh curah hujan 2.100 mm/tahun dan temperatur antara 23 -28º C. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani/peladang dan pengrajin gula kelapa. Total jumlah
keluarganya ada 1.932 KK dengan jumlah penduduk yang bekerja 1.665 jiwa. Jumlah pencari kerja 4.010 jiwa terdiri dari 1.964 laki-laki dan 2.046 perempuan. Potensi yang dimiliki oleh Desa Hargotirto terkait dengan pengembangan program Indonesia Sehat antara lain: Posyandu 16 kelompok dengan cakupan 480 anak, Yandu Lansia 14 kelompok dengan cakupan 240 orang, Desa Siaga 1 kelompok dengan sasaran seluruh ibu hamil, UKS 9 kelompok dengan cakupan seluruh siswa SD, Tabungan Ibu Bersalin 1 kelompok,
Persatuan Dukun Bayi Terlatih 1 kelompok. Dalam pengembangan program Indonesia Pintar, potensi yang dimiliki Desa Hargotirto
antara lain: Bina Keluarga Balita (BKB) 4 kelompok, PAUD 14 kelompok yang dua di antaranya sudah memiliki gedung sendiri, TK Swasta (TK ABA) 4 sekolah dengan total peserta didik 120 anak, SD Negeri 8 sekolah dengan total siswa 593 dan guru 48. SMP 1 sekolah, Kejar Paket A 1 kelompok, TPA 19 kelompok, Keaksaraan Fungsional (Program Pemberantasan Buta Huruf) 1 kelompok, Sekolah Lapang (Pendidikan Ketrampilan Praktis Pertanian dan Pertukangan dari Kementerian Kesehatan & UPFMA) 1 kelompok, Training Siaga Bencana (Pendidikan Tangguh Siaga Bencana oleh Yayasan Damar & UNDP) 1 kelompok. Selanjutnya dalam pengembangan program Indonesia Kreatif, Desa Hargotirto memiliki potensi berupa produksi gula kelapa yang dikerjakan oleh hampir seluruh warga, budidaya ikan air tawar dan keramba 100 orang, peternakan kambing Etawa 20 orang, peternakan kambing lokal 1.115 orang, peternakan sapi 10 orang, peternakan ayam 1.995 orang, produksi makanan tradisional 50 orang, produksi tempe 10 orang, budidaya jamur 5 orang, program PNPM Mandiri Pedesaan 1 unit. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 1 unit, industri kerajinan dan pertukangan 40 orang, dan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) 14 kelompok.
Sementara dalam pengembangan program Indonesia Hijau, Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain: upaya pelestarian hutan negara yang dilakukan oleh semua warga, budidaya durian lokal 15 orang, budidaya kakao (coklat) oleh hampir seluruh warga, produksi pupuk organik 200 org, perkebunan dan pertanian organik 50 orang serta perkebunan salak pondoh 10 orang. Sedangkan dalam pengembangan program Indonesia Peduli, Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain : kelompok arisan/pengajian/tahlilan/yasinan dll di 14 pedukuhan, Program Penanggulangan Kemiskinan di Pedesaan (P2KP) 1 kelompok, Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 14 orang, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja 1 kelompok, Bina Keluarga Remaja (BKR) 1 kelompok, pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah 5 jenis kesenian (wayang kulit, karawitan, tari topeng, kethoprak dan jathilan), serta desa tangguh bencana 1 kelompok.
Agar potensi desa yang dimiliki benar-benar dapat menghantarkan Desa Hargotirto untuk menjadi Desa Sejahtera sekaligus desa percontohan bagi desa-desa seluruh Indonesia dapat terwujud, sangat dibutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang dengan melibatkan lintas sektor selain membangun jaringan kemitraan dengan pihak lain. Juga dibutuhkan kepedulian dan partisipasi masyarakat yang tinggi agar program-program yang dilaksanakan dapat berjalan sukses. Tidak kalah pentingnya, upaya pendampingan terhadap semua kegiatan pendukung lima pilar baik oleh LSM, Perguruan Tinggi maupun oleh mahasiswa KKN.
Melalui semangat dan kerja keras pemerintah desa bersama masyarakat dan keluarga sasaran yang didukung oleh LSM, tokoh formal dan informal serta pemuda dan ulama, kita dapat meyakini bahwa Desa Hargotirto dapat mengemban tugas yang tentu saja tidak ringan tersebut. Pemda Kulonprogo tentu tidak akan tinggal diam dengan program yang sifatnya nasional tersebut. Apalagi dengan semangat dan etos kerja “Tirta Marga Saras” dan “Membangun Desa Menumbuhkan Kota” Bupati Kulonprogo beserta aparatnya telah bertekad mewujudkan cita-cita mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang berimbas pada kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian keluarga. Sesuatu yang sejalan dan sinergis dengan tujuan SIKIB itu sendiri, yakni untuk mewujudkan desa sejahtera.