You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOTIRTO
Kalurahan HARGOTIRTO

Kap. Kokap, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO HARGOTIRTO SUMRINGAH GUMREGAH BERKEMAJUAN PEMERINTAH KALURAHAN HARGOTIRTO MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Keliru Kelola Lahan Gambut Sebabkan Kebakaran

Administrator 26 Agustus 2019 Dibaca 398 Kali

[KBR|Warita Desa] Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menuding pengelolaan lahan gambut yang menyalahi aturan menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan di Sumatera. 

 

Direktur Utama KKI Warsi, Rudisyaf mengungkapkan pengelola lahan gambut tidak sepenuhnya menjalankan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 57 Tahun 2016 tentang pengelolaan gambut. 

 

Rudisyaf menjelaskan, PP tersebut mewajibkan pengelola lahan gambut untuk menjaga muka air gambut minimal 40 centimeter dari permukaan tanah. Sementara itu pengelola juga wajib mempertahankan muka air dalam sekat kanal. 

 

“Pembuktiannya sekarang dengan melihat kejadian kebakaran di daerah gambut, di areal perusahaan dan juga di masyarakat. Berarti ini menunjukkan di lapangan, menaikkan muka air menjadi 40 centimeter belum semuanya berjalan," ungkap Rudisyaf di Sumatera Selatan, Jumat (23/08).

 

Menyikapi persoalan kebakaran hutan yang semakin meluas, Rudi juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas dalam memberikan sanksi. Ia menilai sanksi yang diberikan kepada pelaku pembakaran tidak jelas dan tidak menimbulkan efek jera.

 

Pertengahan Agustus 2019 lalu, dengan menggunakan pesawat nirawak, KKI Warsi menemukan bukti lahan gambut yang terbakar berada di areal sejumlah perusahaan. Diantaranya, perusahaan Pesona Belantara, PT. Sumber Nusa Pertiwi (SNP), dan Bahari Gembira Ria (BGR) yang berada di Provinsi Jambi, serta Perusahaan Hijau Bumi Lestari (HBL) dan Gabungan kelompok tani Berkah Hijau Lestari di Sumatera Selatan. 

 

Sementara pemantauan berdasarkan analisis citra satelit landsat TM 8, sudah lebih dari 3000 hektare lahan yang terbakar. 

 

Oleh : Sukmareni 

Editor : Ardhi Rosyadi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,596,718,451 Rp3,639,654,094
98.82%
Belanja
Rp3,404,760,760 Rp3,733,989,020
91.18%
Pembiayaan
Rp314,334,926 Rp314,334,926
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp38,549,000 Rp39,046,361
98.73%
Hasil Aset Desa
Rp14,145,000 Rp15,172,000
93.23%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp87,390,005 Rp88,631,205
98.6%
Dana Desa
Rp1,747,108,000 Rp1,747,108,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp127,748,630 Rp167,852,573
76.11%
Alokasi Dana Desa
Rp965,817,775 Rp965,817,775
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp250,000,000 Rp250,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp337,010,520 Rp337,010,520
100%
Bunga Bank
Rp5,853,821 Rp5,999,900
97.57%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp23,095,700 Rp23,015,760
100.35%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,679,148,952 Rp1,857,982,385
90.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,297,163,008 Rp1,383,185,311
93.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp98,366,500 Rp133,159,200
73.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp151,776,300 Rp161,914,300
93.74%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp178,306,000 Rp197,747,824
90.17%