Hargotirto (19/09/2023)- Pelatihan Budidaya Kambing yang didanai oleh APB Kal. 2023 dilaksanakan pada hari Selasa 19 September 2023 bertempat di Pendopo Kalurahan Hargotirto. Kegiatan ini diikuti oleh tiga puluh warga masyarakat dari 14 Padukuhan yang ada di Kalurahan Hargotirto. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan berdoa bersama dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Lurah Kalurahan Hargotirto yang diwakili oleh Ibu Carik Kalurahan Hargotirto. Dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal, yang pertama yaitu ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan beserta pemateri yang telah berkenan menghadiri acara pelatihan budidaya Kambing Etawa (PE). Kedua, beliau menyampaikan tujuan diadakkannya pelatihan budidaya Kambing Etawa oleh pemerintah Kalurahan Hargotirto yaitu pemberdayaan masyarakat dalam hal ketahanan pangan. Dikarenakan setelah pelatihan ini akan ada pembagian kambing bagi masing-masing peserta pelatihan, beliau berharap kambing yang akan dibagikan dapat dibudidayakan dan dikembangbiakkan sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pemateri, hal ini diharapkan agar dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga peserta pelatihan.
Pengisi materi pelatihan budidaya Kambing Etawa kali ini adalah Bapak Fathul Qorib, S.Pd.I. Di awal pemaparan materi beliau menyampaikan bahwa Perbukitan Menoreh merupakan tempat yang sangat berpotensi sebagai tempat budidaya atau peternakan Kambing Etawa (PE). Bapak Fatkhul Qorib menyampaikan hal yang paling penting untuk memulai budidaya Kambing Etawa adalah pemilihan bibit, baik bibit pejantan maupun bibit indukan. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih bibit Kambing Etawa (PE) yaitu bentuk muka yang cembung, telinga yang terkulai ke bawah, dan kombinasi warna kambing putih-hitam-coklat-merah.
Selain memilih bibit yang berkualitas, petani kambing juga harus memperhatikan usia dan tanda-tanda kambing yang sudah siap bekembang biak. Salah satu ciri kambing yang sudah siap berkembang biak adalah gigi poel. Masa bunting dari Kambing Etawa ini biasanya sekitar 150 hari. Perlu dipastikan kambing benar-benar bunting, ditandai dengan tidak adanya gejala-gejala birahi setelah 21 hari pasca perkawinan.
Perkembangan kambing yang baik juga di dukung oleh kandang yang bersih dan mendapatkan cukup cahaya matahari. Serta pakan yang bergizi seperti hijauan, konsentrat, ampas tahu dll. Kemudian apabila kambing menunjukan gejala terjangkit penyakit segera dilakukan penanganan baik mandiri ataupun dapat berkonsultasi dengan dokter hewan jika diperlukan.
Acara pelatihan Budidaya Kambing ini ditutup dengan sesi pertanyaan dari Bapak Fatkhul Qorib.
Ditulis oleh: Annisa WH