[KBR|Warita Desa]
Bagaimana mendorong pengungkapan kasus pelanggaran HAM berat lewat peringatan September Hitam?
September ini, kita memperingati beberapa peristiwa pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM Berat. Mulai dari Kasus Kematian Aktivis HAM Munir Said Thalib tahun 2004, Peristiwa Tanjung Priok 1984, Peristiwa Semanggi II 1999 hingga peristiwa Tragedi 1965/1966. Karena itu pegiat HAM menyebut bulan ini sebagai September Hitam.
Sampai hari ini, peristiwa pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM Berat tersebut masih belum juga terungkap dengan jelas. Meski beberapa peristiwa seperti kasus Munir dan kasus Tanjung Priok sudah diadili melalui mekanisme pengadilan, tetapi pengungkapan kebenaran hingga akses pemulihan terhadap korban masih absen dilakukan oleh negara.
Di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan kembali dilantik bulan Oktober mendatang, bagaimanakah penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM dan HAM berat ini?
Sesaat lagi kami bahas di #RuangPublikKBR bersama:
- Dimas Bagus Arya (Divisi Pemantauan Impunitas Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan - KontraS)
- Syahar Banu Shahab (keluarga korban Peristiwa Tanjung Priok)
Obrolan ini bisa Anda simak di 100 radio jaringan KBR yang tersebar di seluruh Indonesia, bagi yang di Jakarta bisa dengarkan di Power FM 89.2 atau live streaming via Fanpage Facebook Kantor Berita Radio-KBR dan website kbr.id atau melalui aplikasi android dan IOS search KBR Radio.
Kami juga mengundang Anda yang ingin bertanya atau memberikan komentar melalu telp bebas pulsa di 0800 140 3131. Pertanyaan juga bisa diajukan melalui pesan singkat, whatsapp di 0812 118 8181 atau mention ke akun twitter @halokbr.