Hargotirto | Senin, 09/03/2020
[KBR|Warita Desa] Jakarta | Organisasi kesehatan dunia WHO meluncurkan situs baru bernama EPI-WIN, akronim dari WHO Network for Information in Epidemics, pada Kamis (5/3/2020).
Situs ini dibuat untuk menangkal 'infodemik' tentang Coronavirus Disease-2019 (Covid-19), penyakit radang paru akibat virus jenis baru yang kini telah menyebar ke puluhan negara.
"Infodemik adalah gelombang informasi berlebihan tentang suatu masalah, yang kemudian menyulitkan identifikasi solusi," jelas WHO di laporan hariannya, Kamis (5/3/2020).
"Infodemik dapat menyebarkan misinformasi, disinformasi, dan rumor selama keadaan darurat. Infodemik dapat menghambat respons, menciptakan kebingungan dan ketidakpercayaan di masyarakat," lanjutnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, WHO kini memusatkan sumber informasi tentang Covid-19 di situs EPI-WIN. Situsnya dapat dilihat di tautan ini.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah membuat portal untuk tujuan serupa yang isinya banyak merujuk pada WHO. Situsnya bisa dilihat di tautan ini.
Baca Juga : Hikmah Covid-19, Penjualan Jamu di Banyuwangi Naik 300 Persen
Dari Arahan Pariwisata Sampai Cek Fakta
Saat diakses KBR pada Jumat pagi (6/3/2020) situs EPI-WIN milik WHO masih dalam proses pengembangan konten.
Kendati baru diluncurkan, situs itu sudah memuat sejumlah arahan resmi WHO untuk sektor pariwisata, bisnis, lembaga layanan kesehatan, serta informasi berbasis bukti tentang penyakit Covid-19.
Situs EPI-WIN juga sudah menyajikan myth busters, yakni konten 'cek fakta' atau klarifikasi atas sejumlah informasi tak akurat yang beredar di masyarakat.
Semisal, dalam salah satu klarifikasinya, WHO menegaskan bahwa sampai sekarang belum ada obat untuk Covid-19.
"Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang direkomendasikan untuk mencegah Coronavirus baru (Covid-19)," jelas WHO di situs EPI-WIN, Jumat (6/3/2020).
"Bagaimanapun, mereka yang terinfeksi perlu mendapat penanganan tepat untuk mengatasi gejala-gejala penyakitnya. Beberapa jenis pengobatan (Covid-19) sedang diteliti, dan akan dites lewat pengujian klinis," lanjutnya.
Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Sindu Dharmawan