Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan anak lebih rendah jika dibandingkan dengan rata rata tinggi badan anak seusianya. Hal tersebut disebabkan karena asupan gizi pada anak yang tidak terpenuhi dengan baik selama masa kehamilan ataupun saat masa pertumbuhan.
Tidak hanya menyebabkan keterlambatan pertumbuhan anak secara fisik, stunting juga akan memberi dampak yang serius pada pertumbuhan kognitif anak. Anak yang mengalami stunting saat masa pertumbuhan akan mengalami kendala kognitif di masa yang akan datang. Selain itu, anak dengan stunting juga lebih rentan terserang penyakit dan mengalami kendala produktivitas.
Stunting sangat erat kaitannya dengan asupan gizi pada anak. Oleh karena itu, calon ibu harus memahami pentingnya asupan gizi yang baik terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Calon ibu perlu memperhatikan asupan gizi yang baik selama masa kehamilan seperti memperhatikan asupan vitamin dan mineral, konsumsi makanan yang beragam serta memperbanyak konsumsi protein hewani.
Faktanya kondisi ibu saat remaja juga mempengaruhi proses kehamilan yang juga akan berpengaruh pada kesehatan janin. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi dikombinasi dengan nutrisi saat masa kehamilan dan laktasi yang buruk akan berdampak pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Lalu bagaimana pencegahannya?
Stunting dapat dicegah dengan ABCD
A: Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)
Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali. Dan konsumsi TTD bagi ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan).
B: Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG.
C: Cukupi konsumsi protein hewani
Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan.
D: Datang ke Posyandu setiap bulan
Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke Posyandu setiap bulan.
E: Eksklusif ASI 6 bulan
ASI eksklusif (hanya konsumsi ASI saja) selama 6 bulan pertama, dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan melengkapi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) tepat setelah berusia 6 bulan.
Referensi
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/defisiensi-nutrisi/stunting